Aktivitas Belajar Siswa

Kata aktivitas mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita,sering kita temukan kata aktivitas baik melalui tulisan ataupun yang terdengar langsung, bahkan tak jarang tanpa kita sadari kata aktivitas sudah sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari, betul atau tidak??? Monggo jawab dalam hati aja ya.... kalau jawabannya betul, pertanyaan berikutnya adalah apa arti dari aktivitas? Waduh ko jadi begini ya, saya baru sadar nih saya sering mengucapkan aktivitas  padahal arti yang sebenarnya saya tidak tahu (dalam hati mungkin ada sebagian dari pembaca yang berkata demikian) he. Agar tidak terlalu bertele-tele kita langsung ajah pada judul diatas, yakni “aktivitas belajar”.

Aktivitas berasal dari bahasa inggris yaitu activity yang berarti kegiatan (Echols dan Shadily, 2000: 10), sedangkan belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan perubahan dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Pada proses belajar, siswa tidak hanya menerima, tetapi diharapkan untuk menemukan sendiri (Suherman, 1994: 157). Pada dasarnya jika disimpulkan belajar adalah kegitan untuk melakukan suatu perubahan dari tingkah laku. Kemudian perubahan tersebut hanya akan terjadi apabila subjek melakukan suatu aktivitas, artinya  belajar merupakan suatu aktivitas.

Dimanapun dan kapanpun kita bisa melakukan aktivitas belajar, artinya aktivitas belajar tak terbatas ruang dan waktu. Aktivitas belajar dapat dilakukan di di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, bahkan di lingkungan masyarakat. Tetapi yang lebih dominan dalam mengembangkan aktivitas belajar bagi siswa adalah sekolah, karena di sekolah ada beberapa macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dan kegiatan tersebut sangat menunjang terhadap kemampuan siswa dalam memahami apa yang dipelajarinya. Kegiatan tersebut adalah oral activities, visual activities, listening activities, writing activities, drawing activities, mental activities, dan emotional activities

1. Oral activities, didalamnya ada menyatakan, bertanya, memberi/meminta sesuatu, mengemukakan pendapat, melakukan wawancara, dan diskusi.
Nah silahkan berikan contoh tentang oral activities, monggo siapa duluan. Ko malah nyuruh ya,? Hehe. Langsung aja kita pahami contohnya, sedit saja tentang oral activities ini kita berikan contoh seperti bertanya, disekolah adalah tempat yang sangat mendorong siswa untuk mau bertanya, baik itu tugas sekolah ataupun tentang penjelasan yang tidak dipahaminya. siswa mempunyai kesempatan untuk bertanya disekolah, karena disekolah ada seorang pendidik yang membimbingnya sehingga siswa merasa ada tempat untuk bertanya, dan biasanya ada juga yang bertanya karena rasa ingin tahu yang terlalu tinggi dari diri siswa, dan ada juga yang brtanya karena adanya stimulus baik dari teman-temannya maupun dari guru. Oke..!

2. Visual activities, didalamnya ada, memperhatikan, demonstrasi, dan melakukan percobaan.
Melakukan percobaan misalnya, di sekolah pasti pernah melakukan percobaan, ya atau tidak? Karena disekolah adalah tempat yang memungkinkan melakukan percobaan, mengapa demikian, karena disekolah ada beragam ilmu pengetahuan yang dipelajari, kita ambil cintoh pelajaran IPA SD ada pelajaran tentang cahaya dapat dibiaskan,merambat lurus dsb. Nah hal seperti ini lebih menarik jika di sampaikan melalui percobaan yang memicu rasa ingintahu siswa sehingga tertarik melakukan percobaan.

3. Listening activities, didalamnya ada mendengarkan cerita, ceramah, radio, musik .
Jelas sekali tentang listening activities dimana disekolah sangat sering dijumpai. Misalnya cara menyampaikan materi pelajaran yang biasanya lebih sering dilakukan dengan cara ceramah.

4. Writing activities, didalamnya ada menulis karangan, menulis cerita,menulis laporan, menulis susunan kegiatan. Misalnya pada menulis karangan, ada pelajaran tertentu di sekolah misalnya Bahasa Indonesia dimana didalamnya ada pelajaran yang mengharuskan siswa menulis karangan. Ini lebih sering ditemukan di sekolah, karena ya siapa orangnya yang nyuruh nulis karangan tanpa sebab...he

5. Drawing activities, didalamnya ada menggambar, membuat peta, membuat denah, membuat diagram.
Misalnya siswa SD kelas rendah biasanya sangat senang menggambar, dan apabila disuruh menggambar maka mereka akan cepat menanggapi dan mengerjakannya, hal ini disebabkan mungkin karena mereka lebih memilih menggambar dibanding dengan terus mencatat/mendengarkan penjelasan guru, berbeda hal nya jika di suruh menggambar di rumah dan disuruh menggambar disekolah maka mereka lebih suka menggambar disekolah. Tau kenapa? Karena selain rasa bosan belajar diatas ada juga karena disekolah itu lebih banyak teman sedangkan dirumah selain banyak pasilitas hiburan juga mereka bosan menggambar sendiri.

6. Mental activities, didalamnya ada mengingat, memecahkan soal, mengambil keputusan, dan menganalisa.
Soal cerita harus dikerjakan dengan sedikit memahami ceritanya dulu lalu mengerjakan soalnya.

7. Emotional activities, didalamnya meliputi rasa percaya diri, gugup, bimbang, dan merasa bosan.
Jika diberi kesempatan untuk maju kedepan ke maka siswa secara tidak langsung telah di uji rasa percaya dirinya, siswa yang kurang berani majau kedepan kelas jika sedikit dirayu oleh guru dan setelah berani maju diberi sedikit pujian maka mereka akan bertambah rasa percaya dirinya. Itu karena diberikan sedikit pujian bagimana kalo banyak ya...???

Seperti kita ketahui bersama bahwa selain disekolah aktivitas belajar juga bisa dilakukan dilingkungan rumah dan dilingkungan masyarakat. Dilingkungan rumah aktivitas belajar bisa terjadi karena kita tahu bahwa aktivitas belajar itu tidak terbatas ruang dan waktu, banyak sekali contoh aktivitass belajar dirumah seperti mengerjakan PR, membantu orangtua beres-beres, nonton berita dll. Kita ambil contoh mengerjakan PR saja yang lebih mengarah kepada tugas sekolah. Mengerjakan PR dirumah merupakan salah satu contoh dari sekian banyak contoh aktivitas belajar, anak membuat PR dirumah berarti anak sedang melakukan aktivitas belajar karena dengan mengerjakan PR yang tadinya anak tidak tahu bisa menjadi tahu, dan yang tadinya tidak bisa berubah menjadi bisa , kegiatan yang menyebabkan perubahan pada anak tersebut disebut aktivitas belajar.
Tulisan ini merupakan salah satu contoh dari aktivitas belajar saya di masyarakat, ko bisa ya....? Bisa donk! Saya contohkan demikian karena, melalui tulisan ini mengakibatkan saya sedikit tahu karena sebelumnya saya tidak tahu sama sekali tentang aktivitas belajar. Dimulai dari rasa ingin tahu kemudian berbunga pencarian sumber dan berbuah sedikit pengetahuan yang saya tuliskan disini.  Semoga bermanfaat , terimakasih.

Jika Merasa Artikel Ini Bermanfaat, daripada bolak balik buka blog ini lebih epektif dengan Langganan Gratis Via Email :